- Sebelumnya atlet juara itu mempelajari bahasa Mandarin dalam 3 bulan, dapat berkomunikasi lancar dengan gadis-gadis muda yang ia latih
Atlet senam Rusia yang berprestasi, Anastasia Bliznyuk, membimbing tim China meraih medali emas bersejarah dalam senam ritmik kelompok di Olimpiade Paris sehingga mendapatkan perhatian luas secara daring (online). China adalah negara non-Eropa pertama yang memenangkan medali emas dalam acara kelompok ini yang selama beberapa dekade didominasi oleh negara-negara Eropa Timur, terutama Rusia, Belarus, dan Ukraina.
Baru-baru ini, sebuah foto Bliznyuk yang sedang menatap para atlet muda China yang ia latih dengan ekspresi bangga telah beredar di Weibo. “Dia terlihat seperti ratu peri yang menjaga gadis-gadis muda,” kata salah seorang netizen.
Atlet berusia 30 tahun ini, yang memiliki tinggi 173 cm dan rambut pirang serta mata biru yang mencolok, adalah seorang gimnas ritmik legendaris. Bliznyuk bergabung dengan tim nasional Rusia pada tahun 2009, menjadi juara all-around kelompok dua kali di Olimpiade 2012 dan 2016, serta peraih medali perak di Olimpiade 2020. Kemudian, Rusia dilarang berpartisipasi dalam acara olahraga internasional karena doping yang disponsori negara itu dan invasi negara tersebut ke Ukraina. Kemudian, Bliznyuk memutuskan untuk melanjutkan karir olahraganya di tempat lain.
Dia menerima undangan dari tim senam ritmik China untuk menjadi pelatih teknik pada tahun 2022, bekerja sama dengan gimnas Sun Dan untuk melatih tim tersebut. Laporan di China daratan menunjukkan bahwa dia mempelajari bahasa Mandarin dalam waktu tiga bulan dan mampu berkomunikasi dengan para atlet secara lancar. “Anastasia selalu mendemonstrasikan setiap gerakan sendiri. Postur anggunnya dan kontrolnya yang tepat telah menjadi teladan bagi gadis-gadis kami,” kata Sun.
Atlet bintang ini juga menggabungkan esensi senam ritmik Rusia dengan budaya tradisional China, seperti menggunakan tai chi untuk membantu atlet memperbaiki kontrol tubuh. “Dia membawa teknik dan ide baru yang memungkinkan kami mencapai terobosan bersejarah,” kata anggota tim Wang Lanjing, 19 tahun, kepada Urban Express.
Pada final all-around kelompok senam ritmik Olimpiade Paris pada 10 Agustus, tim China meraih medali emas dengan menampilkan estetika dinasti Han dan Tang China dengan pita dan bola. “Dalam gerakan-gerakan gadis-gadis China itu, saya bisa melihat gema dari mantan ratu senam, Anastasia,” kata seorang pengamat daring di Weibo.
Bliznyuk tegas selama pelatihan tetapi hangat dan lembut dalam kehidupan sehari-hari, dan para atlet menganggapnya sebagai teman dekat, menurut Xinmin Weekly. “Ketika saya masih menjadi atlet, saya berharap memiliki pelatih yang bisa memahami saya. Jadi, saya berusaha menjadi seseorang yang merupakan teman, pelatih, ibu, dan kakak bagi gadis-gadis China ini,” kata Bliznyuk.
Dia menambahkan bahwa dia mengagumi para atlet China karena ketekunan, kerendahan hati, rasa syukur, dan penghormatan mereka terhadap pelatih mereka, dan sangat menyukai timnya. Bliznyuk juga telah menjelajahi banyak kota di China, yang mencakup Chongqing, ibu kota hotpot di barat daya negara tersebut, tempat dia mengembangkan kecintaan terhadap hidangan dan makanan pedas. Pelatih Rusia yang berbakat dan menawan ini telah menerima pujian luas di media sosial daratan. “Terima kasih atas kontribusi Anda untuk tim China. Kami menantikan lebih banyak percikan menarik antara budaya senam China dan Rusia,” tulis salah seorang pengguna Weibo. “Anastasia telah menunjukkan apa itu olahraga dan internasionalisme yang sesungguhnya,” kata yang lainnya.
