(Diterbitkan kali pertama pada 1 Mei 2023; disunting pada 16 Juli 2023)
Surplus neraca dagang (trade account) Indonesia telah terjadi selama 38 bulan berturut-turut, dari Mei 2020 sd Juni 2023. Salah satu hasilnya adalah neraca berjalan atau transaksi berjalan (current account) dan neraca pembayaran (balance of payments; BoP) Indonesia juga surplus. Contoh: Surplus neraca berjalan selama Kuartal 1 2023 tercatat USD 3 miliar dan surplus neraca pembayaran USD 6,5 miliar, naik dari USD 4,7 miliar selama Kuartal 4 2022 (Publikasi Bank Indonesia No. SP-13/BKF/2023).
Lihat grafik di atas (hanya sd Maret 2023)
Grafik di atas menunjukkan bahwa surplus neraca berjalan kita terjadi secara tiba-tiba, yaitu karena melonjaknya harga komoditas ekspor kita (CPO, batubara, nikel dll) sekitar 3 bulan setelah mulainya pandemi Covid-19 pada Februari-Maret 2020 yang melanda dunia. Surplus itu mendatangkan keuntungan yang besar secara tiba-tiba (windfall) bagi para produsen maupun eksportirnya.
Definisi: Transaksi berjalan (current account) adalah gabungan neraca dagang (hasil ekspor minus impor, neraca jasa (pendapatan Indonesia dari turis asing di Indonesia dan sebaliknya: pengeluaran Indonesia oleh turis Indonesia di LN), penghasilan bersih menurut faktor (disebut juga penghasilan primer), misalnya pendapatan bunga yang diterima oleh Indonesia dari non-penduduk Indonesia minus biaya bunga yang dibayar oleh Indonesia kepada non-penduduk Indonesia; dividen yang diterima dari non-penduduk Indonesia minus dividen yang yang dibayar kepada penduduk Indonesia, dan kiriman uang (disebut juga sebagai pendapatan sekunder) yang diterima oleh Indonesia dari LN, misalnya kiriman TKI, hibah dari LN, minus kiriman oleh non-penduduk Indonesia, misalnya TKA, ke LN).
Contoh: kutipan dari laporan Bank Indonesia 23 Februari 2023 (https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_254323.aspx)
1.Transaksi berjalan kembali mencatat surplus, yang didukung oleh surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi.
Transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS (1,3% dari PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar AS (1,3% dari PDB). Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari:
- surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga, didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap tinggi. Selain itu, defisit neraca perdagangan migas menurun seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia, di tengah kecenderungan peningkatan kebutuhan bahan bakar pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Kesimpulan pada saat ini:
(i)Harga dan volume komoditas ekspor kita, terutama CPO, batubara dan produk nikel; dan
(ii) jumlah bahan bakar impor dan tingkat harganya;
berpengaruh pada neraca dagang.
Lihat grafik penurunan harga minyak WTI sejak Kuartal Ke-4 2022 sd 15 Juli 2023 di bawah ini (Sumber: www.tradingeconomics.com)
Sebaliknya, harga CPO sangat turun-naik:
Harga batubara cenderung turun sejak Kuartal 4 2022:
2. Defisit neraca jasa membaik
Keadaan itu ditopang kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagai dampak positif penyelenggaraan berbagai event internasional selama periode laporan dan pola musiman akhir tahun.
Kesimpulan: jumlah wisatawan asing (wisman), lama tinggal dan jumlah pengeluaran mereka selama di Indonesia berpengaruh pada transaksi berjalan. Selain itu, uang jasa yang dibayar oleh sektor pemerintahan maupun swasta Indonesia kepada para konsultan asing juga berpengaruh pada neraca berjalan.
Contoh pendapatan dari wisman (Tourism Revenues) selama Kuartal 1 2023 (USD 2,824 miliar):
- Defisit neraca pendapatan primer meningkat, dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi kepada investor asing yang meningkat sejalan dengan siklus bisnis dan tren kenaikan suku bunga.
Kesimpulan: biaya bunga utang LN Indonesia, yang dalam hal obligasi bergantung pada besaran imbal-hasil (yield). Sebagai informasi, hampir 90% utang LN pemerintah berbentuk obligasi.
- Surplus transaksi berjalan juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder bersumber dari kenaikan penerimaan hibah Pemerintah.
Kesimpulan: hibah dari LN-pun memengaruhi transaksi berjalan kita.
Catatan: Transaksi berjalan adalah salah satu faktor yang paling dipantau oleh pelaku usaha dalam dan luar negeri karena terkait erat dengan naik-turunnya nilai tukar IDR terhadap USD dll.
3. Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)
NP (balance of payments; BoP) terdiri atas:
- transaksi berjalan; dan
- Gabungan transaksi modal dan keuangan.
4. Dari kutipan yang sama seperti di atas:
- Kinerja transaksi modal dan finansial membaik terutama ditopang oleh peningkatan investasi langsung. Transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan dari defisit 5,5 miliar dolar AS (1,6% dari PDB) pada triwulan III 2022 menjadi defisit 0,4 miliar dolar AS (0,1% dari PDB) pada triwulan IV 2022. Kinerja positif ini terutama ditopang oleh investasi langsung (bagian dari transaksi modal) yang membukukan peningkatan surplus sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga. Tekanan aliran keluar (bagian dari transaksi modal) neto investasi portofolio juga mulai berkurang seiring dengan arus masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang mulai berlangsung sejak pertengahan triwulan IV 2022. Selain itu, transaksi investasi lainnya mengalami penurunan defisit antara lain disebabkan oleh penarikan penempatan swasta di tengah peningkatan kewajiban pembayaran utang luar negeri (bagian dari transaksi keuangan).
- Catatan: Siaran pers Bank Indonesia pada 23 Mei 2023 mengumumkan bahwa surplus BoP Indonesia naik dari USD 4,7 miliar selama Kuartal 4 2022 menjadi USD 6,5 miliar selama Kuartal 1 2023 karena berlanjutnya surplus neraca berjalan dan surplus neraca modal serta keuangan (No.25/138/Dekom)
Kesimpulan:
- investasi langsung asing (FDI) dan investasi tidak langsung (portofolio: saham dan obligasi) asing; dan
- Kewajiban pembayaran utang LN Indonesia;
berpengaruh pada NPI.
Catatan: FDI bersifat tetap dan bukan uang panas (hot money) seperti investasi tidak langsung.
Hot money bisa langsung “kabur” begitu pemiliknya khawatir tentang nilai tukar IDR, rendahnya suku bunga di Indonesia dibandingkan dengan negeri lain, keadaan politik Indonesia, atau adanya peluang investasi portofolio (misalnya suku bunga, prospek saham) yang lebih besar di negeri pemiliknya atau negeri lain.
5. Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2022 mencatat surplus, yang didorong oleh kinerja ekspor yang makin kuat sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Surplus transaksi berjalan tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS (1,0% dari PDB) dibandingkan dengan capaian surplus tahun 2021 sebesar 3,5 miliar dolar AS (0,3% dari PDB). Kinerja tersebut terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik. Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2022 mencatat defisit 8,9 miliar dolar AS seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2022 kembali membukukan surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS, setelah pada tahun sebelumnya mencatat surplus 13,5 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa yang per akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS naik menjadi USD 137,5 miliar per akhir Juni 2023, atau setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor dan pembayaran bunga maupun cicilan pokok utang luar negeri Indonesia, atau di atas standar minimum internasional (3 bulan) tentang kecukupan cadangan devisa sebuah negeri.
6. Perbaikan Posisi NIP
Mulai sebelum 1985, NPI defisit terus sd krisis moneter (1997-1998). Surplus NPI mulai terjadi sejak 1999-an sd sekitar 2012, lalu mulai defisit lagi sejak 2013 sd sekitar 2020. Lalu, surplus lagi sampai sekarang.
Lihat grafik NPI Indonesia secara historis:
Kesimpulan: surplus NPI itu melalui proses, yakni dari defisit yang terus berkurang, kemudian menjadi surplus.
(TST/LNN)
iklan:
Silakan kunjungi: https://www.tjansietek.com

