Setiap negeri punya kekayaan nasional secara bruto dan bersih. Kekayaan bersih sebuah negeri adalah gabungan nilai kekayaan bruto yang berupa tanah, saham, deposito, emas, valuta asing, pabrik, jalan raya, jalan tol, bendungan, pelabuhan laut dan udara dll milik penduduknya, yang mencakup segala kekayaan mereka yang ada di luar negeri sebagai investasi, deposito, kredit dll minus aneka kewajiban keuangannya kepada orang dan lembaga yang bukan penduduknya.
Per akhir 2021, Indonesia punya kekayaan bersih atau netto nasional sebesar USD 3,4 triliun (T) (IDR 51.000 T), atau naik sebanyak 100% dibandingkan tahun 2014 yang “baru” USD 1,7 T (IDR 25.500 T).
Catatan: Jenis-jenis kekayaan tertentu, misalnya properti (rumah, tanah, mobil, perhiasan, gedung kantor, apartemen, pabrik dsb), saham, umumnya terpengaruh oleh fluktuasi kurs USD-IDR, laju inflasi yang tinggi, jumlah investasi dari dalam dan LN, situasi politik dan sosial dll.
Contoh: (1) jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun, kekayaan sebagian rumah tangga Indonesia yang memegang saham yang diperdagangkan di sana juga turun jika faktor-faktor lainnya tetap. Demikian juga jika terjadi yang sebaliknya;
(2) Jika kurs tukar USD terhadap IDR sedang naik tinggi ketika perhitungan kekayaan sedang dilakukan dalam IDR, jelas nilai kekayaan nasional Indonesia yang dinilai akan turun jika faktor-faktor lainnya tetap. Demikian juga jika terjadi yang sebaliknya.
(3) Kekayaan dalam bentuk kepemilikan tambang yang bersifat komoditi (mineral, batubara dll) rentan terhadap besaran atau volume pasokan dan permintaan, perang besar atau yang melibatkan negeri-negeri besar, misalnya Russia vs Ukrainia. Akibatnya: jika harga batubara meningkat tajam dan itu terjadi ketika kekayaan nasional Indonesia sedang dihitung sebagai bagian dari kekayaan nasional, otomatis nilai kekayaan rumah tangga yang memegang saham perusahaan tambang batubara yang diperdagangkan di BEI akan naik tajam juga jika faktor-faktor lainnya tetap. Demikian juga jika terjadi yang sebaliknya.
—Iklan–

Indonesia negeri terkaya No. 20 per akhir 2021
Credit Suisse, bank investasi Swiss yang pada awal Juni 2023 diambil-alih oleh UBS, juga bank investasi Swiss, (https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-06-22/ubs-s-wealth-assets-could-drop-150-billion-on-cs-deal-jpm-says) menerbitkan Global Wealth Report 2022, yang mencantumkan 20 negeri terkaya di dunia per akhir 2021, yang diolah:
| 20. Indonesia: USD 3,4 T 19. Belgia: USD 3,44 T 18. Hong Kong SAR, China: USD 3,49 T 17. Russia: USD 3,7 T 16. Meksiko: USD 4,1 T 15. Swiss: USD 4,8 T 14. Belanda: USD 5,4 T 13. Taiwan, China: USD 5,8 T 12. Spanyol: USD 8,4 T 11. Korea Selatan: USD 10,1 T | 10. Australia: USD 10,6 T 9. Italia: USD 11,5 T 8. Kanada: USD 12,3 T 7. India: USD 14,2 T 6. Perancis: USD 15,9 T 5. Inggris Raya: USD 16 T 4. Jerman: USD 17,5 T 3. Jepang: 25,6 T 2. China: USD 85 T 1. AS: USD 145 T |
—-iklan—
Dari en.wikipedia:
Kekayaan Bersih Nasional Indonesia tertinggi di ASEAN dan senilai hampir 3/5 Kekayaan Bersih Negeri se-Afrika!!!
Lihat tabel di bawah ini (dalam T USD)
| World | 463,567 | 100% | |||
| Northern America | Americas | 158,199 | 34% | ||
| U.S.A. (1) | Northern America | Americas | 145,793 | 31% | |
| Europe | Europe | 106,330 | 23% | ||
| China (2) | Eastern Asia | Asia | 85,107 | 18% | |
| Asia-Pacific | Asia | 81,319 | 18% | ||
| Japan (3) | Eastern Asia | Asia | 25,692 | 5,5% | |
| Germany (4) | Western Europe | Europe | 17,489 | 3,8% | |
| U.K. (5) | Northern Europe | Europe | 16,261 | 3,5% | |
| India (5) | Southern Asia | Asia | 14,225 | 3,1% | |
| France (6) | Western Europe | Europe | 15,992 | 3,8% | |
| Latin America | Americas | 12,579 | 2,7% | ||
| Canada (7) | Northern America | Americas | 12,362 | 2,7% | |
| Italy (8) | Southern Europe | Europe | 11,512 | 2,5% | |
| Australia (9) | Australia, NZ | Oceania | 10,649 | 2,3% | |
| South Korea (10) | Eastern Asia | Asia | 10,149 | 2,2% | |
| Spain (11) | Southern Europe | Europe | 8,431 | 1,8% | |
| Taiwan, China (12) | Eastern Asia | Asia | 5,878 | 1,3% | |
| Africa | Africa | 5,808 | 1,3% | ||
| Netherlands (13) | Western Europe | Europe | 5,422 | 1,2% | |
| Switzerland (14) | Western Europe | Europe | 4,878 | 1,1% | |
| Mexico (16) | Northern America | Americas | 4,167 | 0,90% | |
| Russia (17) | Eastern Europe | Europe | 3,789 | 0,82% | |
| Hong Kong , China (18) | Eastern Asia | Asia | 3,492 | 0,75% | |
| Belgium (19) | Western Europe | Europe | 3,440 | 0,74% | |
| Indonesia (20) | ASEAN | Asia | 3,405 | 0,73% | |
Tabel di atas menunjukkan bahwa:
(1) Indonesia punya kekayaan nasional bersih yang terbesar, tetapi bukan kekayaan atau penghasilan per orang/kepala (GDP per kapita) yang tertinggi di ASEAN; dan
(2) kekayaan itu (USD 3,4 T) berbanding yang milik negeri se-Afrika (USD 5,8 T) adalah 58,6% atau hampir 3/5. GDP se-Afrika (jumlah penduduk: 1,436 miliar orang per 1 Juli 2023; Indonesia: sekitar 280 juta orang) diperkirakan tumbuh hanya 4,1% per tahun selama 2023-2024 (www.afdb.org). Jika GDP Indonesia tumbuh 6%-6,5% per tahun dan Afrika 4%-4,5%, dalam 12-15 tahun, GDP Indonesia bisa setara jumlah GDP negeri se-Afrika (58 negeri, yang mencakup Afrika Selatan, Mesir, Nigeria dll) jika faktor-faktor lainnya tetap!!! Itu tantangan untuk Indonesia!!!
-Iklan-
Kenaikan Fantastis Kekayaan Bersih China, yang bisa ditiru oleh Indonesia
Hasil perhitungan kekayaan nasional oleh perusahaan konsultan keuangan dll berbeda-beda. Contoh: Perusahaan konsultan Mckinsey melaporkan, yang dikutip oleh koran The Daily Mail, Inggris Raya, di edisi 25 November 2021 mereka (https://www.dailymail.co.uk/news/article-10204627/Global-wealth-trebles-20-years-China-overtakes-highest-net-worth.html), bahwa China menghasilkan kenaikan fantastis kekayaan bersih nasional mereka, yaitu dari hanya USD 7 T per akhir 2000 menjadi USD 120 T per akhir 2020, naik 16,14 lipat dalam 20 tahun saja (GDP naik rata-rata 7,5%/tahun)!!!
Jika Indonesia bisa seproduktif China, tahun emas Indonesia 2045 benar-benar terwujud!!! Lihat kenaikan kekayaan bersih nasional China 2000-2021:
Apa arti kekayaan nasional bersih itu bagi Indonesia?
- Mirip dengan sebuah perusahaan atau seseorang yang ingin pinjam uang dari bank dll, dengan kekayaan USD 3,4 T itu, Indonesia semakin dipercaya untuk meminjam uang dari LN karena jumlah utang LN Indonesia (sektor swasta plus pemerintah) “cuma” sekitar USD 400 miliar per akhir 2022, atau sekitar 11,76% dari USD 3,4 T itu.
Jika dalam 7 tahun ke depan kekayaan Indonesia menjadi USD 6,8 T dan jumlah utang LN Indonesia mencapai USD 600 miliar menurut proyeksi kami, utang LN itu hanya akan berkisar 8,8%. Jika itu terjadi, Indonesia akan semakin dipercaya dalam hal keuangan makro dan juga peluang investasi di Indonesia.
Dengan pertumbuhan GDP rata-rata 5% per tahun, bahkan sd 6%-6,5% jika program hilirisasi bahan tambang semakin sukses, Indonesia diperkirakan menjadi negeri terkaya nomor 12 atau 13, menggeser 6 sd 7 negeri lainnya (Belgia, Russia, Meksiko dll) per akhir 2030 karena GDP negeri-negeri itu tumbuh di bawah 5% mengingat GDP mereka bertumpu pada sektor konsumsi, kecuali Russia dan Meksiko.
Posisi 12-13 itu akan semakin cepat dicapai jika kurs IDR semakin kuat terhadap USD, misalnya 13.500/USD karena dukungan aneka faktor, yang a.l.: kenaikan cadangan devisa sd USD 250-300 miliar (sekarang baru sekitar USD 140 miliar), surplus neraca dagang yang tinggi (di atas USD 5 miliar per bulan), berjalan dan neraca pembayaran, penurunan suku bunga di AS, kenaikan suku bunga di Indonesia (yang jelas tidak disukai oleh debitur), semakin besarnya nilai PMA langsung yang jangka panjang, naiknya produktivitas tenaga kerja, semakin turunnya rasio utang LN terhadap GDP sd 30%, misalnya dengan tidak menambah utang LN..
2. Nilai kekayaan bersih, terutama yang likuid, milik sebuah negeri atau bangsa juga mencerminkan kekuatan maupun ketahanan keuangan dan ekonominya dalam berinvestasi dan menghasilkan laba serta mengatasi kesulitan ekonomi besar, misalnya pandemi, perang.
Kita sudah merasakan sendiri dan tahu tentang apa yang terjadi di Indonesia dan negeri-negeri lain: negeri dengan banyak kekayaan yang likuid, misalnya Singapura, China, Jepang, lebih mudah mengatasinya sendiri dibandingkan dengan negeri yang tanpa banyak kekayaan yang likuid, misalnya Chad, Kongo, Mozambik, Somalia, Zimbabwe di Afrika, yang tidak mampu membayar utang mereka kepada kreditur asing.
Indonesia tergolong negeri berkembang yang beruntung: pandemi usai, inflasi rendah, utang LN sekitar 40% dari GDP, punya banyak sekali infrastruktur yang panjang, besar maupun luas yang baru selesai dibangun, misalnya jalan, jalan raya, bendungan, pembangkit listrik, pelabuhan laut dan udara dll sehingga bisa tancap gas begitu pandemi usai jika faktor-faktor lain, terutama di LN, misalnya laju inflasi, daya beli rakyat negeri-negeri importir produk Indonesia, contoh sepatu, garmen, adalah seperti sebelum pandemi.
Semoga bermanfaat.
(TST/LNN)







