16 Februari 2019
Utang pemerintah Federal AS semakin menggunung sehingga saat ini sudah mencapai USD 22 triliun (IDR 308.000 triliun), atau sekitar 107% GDP AS tahun 2018 (USD 20.66 triliun).
Ada sejumlah penyebabnya: Lebih besar pasak daripada tiang. Pemerintah Federal berutang semakin banyak, terutama sejak 2007-2008 dan sebagian besar untuk mengatasi kebangkrutan banyak sekali bank umum dan investasi AS, misalnya Lehman Brothers dan Bear Stern. Citibank pun dijadikan BUMN AS selama beberapa tahun. Anggaran militer AS adalah yang terbesar di dunia, yang sekitar USD 450-500 miliar per tahun sd tahun 2016 untuk menjadi “polisi dunia” sehingga memiliki lebih dari 700 pangkalan militer di seluruh dunia: Jepang, Korea Selatan, Eropa Barat, Afrika dll. Sejak 2017, pemerintahan Trump terus-menerus menaikkannya sehingga menjadi sekitar USD 770 miliar selama 2018 saja. Selain itu, pemerintahan Trump memotong pajak perusahaan AS dari 35% menjadi hanya 21% dan mengakibatkan deficit tambahan sekitar USD 1,5 triliun selama 10 tahun mendatang.
Selama tahun 2018 saja, deficitnya USD 1 triliun (IDR 14.000 triliun).
Pada 12 Desember 2018 Bloomberg melaporkan bahwa Donald Trump adalah presiden AS pertama yang harus menderita keadaan normal baru di mana China menjadi lebih layak dipercaya daripada AS, yaitu Amerika sekarang harus membayar lebih banyak untuk pinjam uang daripada China.
Sejak 2015, ketika the Fed mulai menaikkan suku bunga, beda antara surat-surat utang kedua negeri itu telah menyempit dan kemudian berbalik sehingga sekarang AS harus membayar yield (imbal-hasil) yang lebih tinggi daripada China ketika menjual surat utang yang berjangka satu tahun (T-bill). Itu terjadi untuk kali pertamanya pada November 2018 ketika beda (spread) antara obligasi 10 tahun China dan AS juga rontok sehingga menjadi hanya 45 basis point (0,45%), menurut data yang disusun oleh Bloomberg.
Tetapi, keunggulan historis itu, yang timbul berbarengan dengan penerapan aliansi multilateral yang telah membuat AS besar tetapi diremehkan oleh Trump, dapat hilang total ketika para investor kehilangan keyakinan dan kepercayaan penuh pada AS.
Ada empat bendera merah di dalam utang pemerintah AS: 1. Turunnya laju pertumbuhan ekonomi AS, 2. semakin menggunungnya utang pemerintah AS, 3. Semakin berkurangnya pendapatan Kementerian Keuangan AS yang disebabkan oleh pemotongan pajak, dan 4. Kebijakan the Fed yang menjaga suku bunga tetap jauh di atas rata-ratanya selama 10 tahun terakhir ini. (IST)











