Friday, May 3, 2024
HomeCultureContoh Jiwa Usaha Hebat di Tiongkok

Contoh Jiwa Usaha Hebat di Tiongkok

  1. Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Daerah yang Paling berjiwa Wirausaha di Tiongkok

Kota Wenzhou berstatus setingkat dengan prefektur (yang di sejumlah negeri lain setingkat dengan provinsi). Wenzhou adalah kota satu-satunya di Tiongkok yang dirancang oleh Guo Pu (郭璞), bapak sistem falsafah fengshui (www.en.wikipedia.org).

Wenzhou terkenal sebagai daerah yang paling berjiwa wiraswasta di Tiongkok dan memiliki pelabuhan laut internasional sehingga para pengusahanya terbiasa berdagang secara global. Saat ini berpenduduk sekitar 8 juta orang.

Selama 2009, 10% mobil mewah di Tiongkok terjual di Wenzhou dan 1/3 turis Tiongkok yang keluar negeri berasal dari Wenzhou!!! (www.npr.org).

2. Salah Satu Barometer Ekonomi Tiongkok Tiongkok

Karena termasyur dengan para pengusaha wanita maupun prianya (dan model usaha Wenzhou), Wenzhou sering dipakai oleh media massa Barat sebagai salah satu barometer perekonomian ekspor Tiongkok. Wenzhou membuat, antara lain, sekitar 90% kacamata di dunia dan sepatu dalam jumlah yang amat besar (www.wikitravel.org).

3. Pada awal 1980-an, 90% keluarga di banyak desa di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, mendirikan usaha sendiri

Fishman (2005:64-65) menulis bahwa begitu keluarga-keluarga pedesaan diberi ijin untuk memasuki usaha, semangat kewirausahaan di Wenzhou pun tercetus di mana-mana. Di beberapa desa di kota itu, 9 di antara 10 keluarga mendirikan aneka industri. Hanya dalam waktu lima tahun yang singkat, 80.000 keluarga telah mendirikan aneka industri kecil dan, pada 1986, sebanyak 110.000 keluarga telah berbuat yang sama.

Pada tahun yang sama, para penduduk desa-desa di Wenzhou mempekerjakan 300.000 orang pegawai sehingga menggoda gelombang pertama sebanyak ratusan juta orang migran pedesaan China untuk meninggalkan tanah pertanian mereka guna mencari pekerjaan yang lebih baik.

4. Modal dipinjam dari sesama swasta

Semua usaha tersebut memerlukan uang untuk memulai dan menjalankannya. Tidak seperti kebanyakan perkembangan pesat China pada masa mendatang, kemajuan pesat awal di Zhejiang, yang mencakup yang ada di Wenzhou, didanai oleh daerah itu sendiri, dengan hampir tanpa uang asing untuk memulainya.

5. Tempat munculnya sejumlah perusahaan keuangan besar Tiongkok

Untuk mengatasi pembatasan-pembatasan terhadap pinjaman kepada perusahaan swasta, usaha-usaha lokal meminjam dari jaringan pendanaan mereka sendiri, yang beberapa di antaranya sejak itu telah tumbuh besar sehingga menjadi salah satu di antara para pemain keuangan yang paling kuat di China saat ini, yang dewasa ini sanggup menggalang ratusan juta dolar untuk pabrik-pabrik raksasa, jalan-jalan tol swasta, dan hampir semua proyek lainnya yang di tempat-tempat lain di China yang perlu modal dari bank pemerintah, perusahaan negara yang memiliki hubungan baik, atau usaha asing.

6. Kemitraan dengan BUMN

Tanpa keterlibatan pengacara dari Wall Street, pusat keuangan New York, AS, atau penasihat hukum dari London, para petani desa dari Wenzhou menciptakan aneka jenis struktur perseroan yang cerdas dan baru untuk memperoleh pijakan hukum yang mereka butuhkan guna memperoleh uang. Salah satu di antaranya adalah “perusahaan andalan rumah tangga”  (hang-on household enterprise),” yaitu perusahaan keluarga yang telah berubah menjadi anak usaha sebuah badan usaha milik negara (BUMN). Melalui perjanjian dengan direksi perusahaan yang lebih dahulu ada tersebut, usaha keluarga itu akan memakai nama, dokumen-dokumen dan nomor rekening bank milik BUMN itu. Langkah itu tidak hanya membuat perusahaan itu sah untuk menerima pinjaman dari perbankan pemerintah, tetapi juga membebaskannya dari keharusan membayar pajak!!!

7. Koperasi pemerintah juga ikut

Koperasi-koperasi pemerintah juga terjun ke dalam kegiatan itu sehingga bermitra dengan perusahaan-perusahaan keluarga melalui cara serupa. Sambil usaha-usaha itu menjalankan bentuk-bentuk baru itu, mereka melibatkan struktur kekuasaan pemerintah lokal dalam upaya keras mereka memasuki pasar. Usaha-usaha campuran  itu tumbuh sehingga diberi nama perusahaan-perusahaan “plat merah.”

8. Sejumlah orang boleh kaya raya terlebih dahulu

Kellee Tsai menulis bahwa pemilik banyak di antara usaha koperasi gadungan itu sendiri adalah para kader dan pejabat-pejabat pemerintah daerah (Pemda) yang bertugas mengelola ladang atau usaha di bawah naungan pemerintah pusat. Para pejabat daerah sesungguhnya didorong oleh pemerintah pusat untuk terlibat sejauh yang dapat mereka lakukan. Jika hal itu perlu kemitraan dengan usaha tersebut dan akhirnya menjadi kaya-raya melalui kesepakatan tersebut, semoga demikian.

(TST/LNN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments

Contoh Jiwa Usaha Hebat di Tiongkok

  1. Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Daerah yang Paling berjiwa Wirausaha di Tiongkok

Kota Wenzhou berstatus setingkat dengan prefektur (yang di sejumlah negeri lain setingkat dengan provinsi). Wenzhou adalah kota satu-satunya di Tiongkok yang dirancang oleh Guo Pu (郭璞), bapak sistem falsafah fengshui (www.en.wikipedia.org).

Wenzhou terkenal sebagai daerah yang paling berjiwa wiraswasta di Tiongkok dan memiliki pelabuhan laut internasional sehingga para pengusahanya terbiasa berdagang secara global. Saat ini berpenduduk sekitar 8 juta orang.

Selama 2009, 10% mobil mewah di Tiongkok terjual di Wenzhou dan 1/3 turis Tiongkok yang keluar negeri berasal dari Wenzhou!!! (www.npr.org).

2. Salah Satu Barometer Ekonomi Tiongkok Tiongkok

Karena termasyur dengan para pengusaha wanita maupun prianya (dan model usaha Wenzhou), Wenzhou sering dipakai oleh media massa Barat sebagai salah satu barometer perekonomian ekspor Tiongkok. Wenzhou membuat, antara lain, sekitar 90% kacamata di dunia dan sepatu dalam jumlah yang amat besar (www.wikitravel.org).

3. Pada awal 1980-an, 90% keluarga di banyak desa di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, mendirikan usaha sendiri

Fishman (2005:64-65) menulis bahwa begitu keluarga-keluarga pedesaan diberi ijin untuk memasuki usaha, semangat kewirausahaan di Wenzhou pun tercetus di mana-mana. Di beberapa desa di kota itu, 9 di antara 10 keluarga mendirikan aneka industri. Hanya dalam waktu lima tahun yang singkat, 80.000 keluarga telah mendirikan aneka industri kecil dan, pada 1986, sebanyak 110.000 keluarga telah berbuat yang sama.

Pada tahun yang sama, para penduduk desa-desa di Wenzhou mempekerjakan 300.000 orang pegawai sehingga menggoda gelombang pertama sebanyak ratusan juta orang migran pedesaan China untuk meninggalkan tanah pertanian mereka guna mencari pekerjaan yang lebih baik.

4. Modal dipinjam dari sesama swasta

Semua usaha tersebut memerlukan uang untuk memulai dan menjalankannya. Tidak seperti kebanyakan perkembangan pesat China pada masa mendatang, kemajuan pesat awal di Zhejiang, yang mencakup yang ada di Wenzhou, didanai oleh daerah itu sendiri, dengan hampir tanpa uang asing untuk memulainya.

5. Tempat munculnya sejumlah perusahaan keuangan besar Tiongkok

Untuk mengatasi pembatasan-pembatasan terhadap pinjaman kepada perusahaan swasta, usaha-usaha lokal meminjam dari jaringan pendanaan mereka sendiri, yang beberapa di antaranya sejak itu telah tumbuh besar sehingga menjadi salah satu di antara para pemain keuangan yang paling kuat di China saat ini, yang dewasa ini sanggup menggalang ratusan juta dolar untuk pabrik-pabrik raksasa, jalan-jalan tol swasta, dan hampir semua proyek lainnya yang di tempat-tempat lain di China yang perlu modal dari bank pemerintah, perusahaan negara yang memiliki hubungan baik, atau usaha asing.

6. Kemitraan dengan BUMN

Tanpa keterlibatan pengacara dari Wall Street, pusat keuangan New York, AS, atau penasihat hukum dari London, para petani desa dari Wenzhou menciptakan aneka jenis struktur perseroan yang cerdas dan baru untuk memperoleh pijakan hukum yang mereka butuhkan guna memperoleh uang. Salah satu di antaranya adalah “perusahaan andalan rumah tangga”  (hang-on household enterprise),” yaitu perusahaan keluarga yang telah berubah menjadi anak usaha sebuah badan usaha milik negara (BUMN). Melalui perjanjian dengan direksi perusahaan yang lebih dahulu ada tersebut, usaha keluarga itu akan memakai nama, dokumen-dokumen dan nomor rekening bank milik BUMN itu. Langkah itu tidak hanya membuat perusahaan itu sah untuk menerima pinjaman dari perbankan pemerintah, tetapi juga membebaskannya dari keharusan membayar pajak!!!

7. Koperasi pemerintah juga ikut

Koperasi-koperasi pemerintah juga terjun ke dalam kegiatan itu sehingga bermitra dengan perusahaan-perusahaan keluarga melalui cara serupa. Sambil usaha-usaha itu menjalankan bentuk-bentuk baru itu, mereka melibatkan struktur kekuasaan pemerintah lokal dalam upaya keras mereka memasuki pasar. Usaha-usaha campuran  itu tumbuh sehingga diberi nama perusahaan-perusahaan “plat merah.”

8. Sejumlah orang boleh kaya raya terlebih dahulu

Kellee Tsai menulis bahwa pemilik banyak di antara usaha koperasi gadungan itu sendiri adalah para kader dan pejabat-pejabat pemerintah daerah (Pemda) yang bertugas mengelola ladang atau usaha di bawah naungan pemerintah pusat. Para pejabat daerah sesungguhnya didorong oleh pemerintah pusat untuk terlibat sejauh yang dapat mereka lakukan. Jika hal itu perlu kemitraan dengan usaha tersebut dan akhirnya menjadi kaya-raya melalui kesepakatan tersebut, semoga demikian.

(TST/LNN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments

× Apa yang bisa kami bantu? Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday